Berita Otomotif Motor – Saat ini pemerintah sedang berusaha mulai menggalakkan untuk menggunakan kendaraan atau motor berbasis listrik. Digadang-gadang bahwa motor listrik ini bisa menghemat dan memiliki banyak manfaat, bakat dari pihak pemerintah pun mengakui hal itu. Motor listrik juga aman digunakan sehari-hari.
PT PLN (Persero) juga menyatakan jika biaya pengisian daya listrik untuk mobil dan motor listrik lebih murah dibandingkan kendaraan yang menggunakan bahan bakar bensin.
Selain bahan bakar, perawatan kendaraan listrik juga lebih hemat dibanding kendaraan konvensional karena tidak menggunakan oli.
Kemudian dengan menggunakan motor listrik juga bisa lebih ramah lingkungan, karena tidak menggunakan bensin dan mengeluarkan asap.
Dibalik semua kebaikan tersebut, ada beberapa tantangan dalam penggunaan motor listrik. Pertama adalah ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang masih terbatas.
Saat ini pemerintah dan instansi terkait terus mendorong pengadaan fasilitas yang mendukung ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri, seperti pendirian industri baterai agar harganya semakin murah.
Target pemerintah tahun 2025 adalah diharapkan penggunaan kendaraan listrik bisa menggantikan bahan bakar minyak (BBM) sekitar 37.000 barel setara minyak per hari (BOEPD). Dengan begitu, diperkirakan tahun 2030, Indonesia tidak lagi mengimpor bahan bakar karena meningkatnya penggunaan minyak non fosil (biofuel) dan meningkatnya penggunaan kendaraan listrik.
Pemerintah Indonesia terus menargetkan populasi kendaraan listrik bisa mencapai 15 juta unit, yaitu 13 juta unit sepeda motor dan 2 juta unit mobil listrik.
Jika situasi tersebut benar-benar bisa terwujud, maka Indonesia akan mengurangi impor BBM hingga 67,9 ribu barel per hari atau setara dengan penghematan devisa sebesar 1,6 miliar dolar AS pada 2030.
Kemudian BBM subsidi juga bisa hemat hingga Rp 0,6 triliun. Sementara penurunan emisi gas rumah kaca pada 2030 ditargetkan bisa mencapai 6,66 juta ton emisi Co2.